Beranda | Artikel
Anak dan Membaca - Fiqih Pendidikan Anak (Ustadz Abdullah Zaen, M.A.)
Senin, 25 Mei 2015

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Zaen

Ceramah agama islam oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A.

[sc:status-kajian-keluarga-ustadz-abdullah-zaen-2013]

Ringkasan Ceramah Kajian Keluarga: Anak dan Membaca

Perintah yang pertama kali Allah turunkan kepada kita umat Islam adalah iqra’! (bacalah!). Namun amat disayangkan, realita saat ini berbicara lain. Banyak sekali di antara kaum muslimin yang justru enggan dan jarang untuk membaca.

Manfaat membaca

Sudah barang tentu ada banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan membaca. Membaca ibarat ilmu sumur yang tidak pernah kering. Semakin banyak membaca, semakin banyak ilmu yang dapat diambil. Dengan membaca, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta dapat belajar dari pengalaman orang lain.

Berdasarkan penelitian, bacaan seseorang bisa mempengaruhi pada kualitas pribadinya. Semakin mantap bacaan seseorang, maka semakin tinggi peradaban manusia. Kualitas dari bacaannya akan menghantarkan manusia kepada kemajuan atau kemunduran masyarakatnya. Selain itu, dari hasil riset terakhir, ilmu berhubungan dengan otak manusia, ditemukan bahwa bagi mereka yang rajin membaca buku dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tuanya. Bahkan berdasarkan penelitian para ahli, membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan syaraf-syaraf baru di otak di mana tumbuhnya sel-sel syaraf baru itu berlangsung hingga akhir hayatnya.

Sejak Usia Dini

Kegemaran membaca sebaiknya dilatih sejak usia dini, bahkan ketika anak-anak belum mengenal huruf sekali pun. Bukan berarti dengan cara harus mengajarinya membaca sedari bayi. Tetapi lebih pada kebiasaan untuk selalu diperkenalkan dengan buku.

Anda bisa memulai setiap malam sebelum tidur, dengan membacakan buku cerita kepada mereka dan pastinya dengan cara yang semenarik mungkin, meskipun kadang mungkin dia tidak menghiraukannya. Itu dilakukan secara kontinyu. Konon, anak-anak yang sejak dini terbiasa dibacakan cerita oleh orang tuanya, dapat menguasai 4.000 – 12.000 kosakata baru dalam setahun. Selain itu, kegiatan membacakan buku pada anak-anak adalah salah satu cara orang tua mendekatkan diri secara emosional kepada mereka.

Kemudian, anak-anak yang baru mulai bisa membaca, sebaiknya orang tua membelikan buku bacaan yang cukup menarik bacanya. Misalnya buku bacaan yang bergambar dengan warna yang menarik sehingga anak menyukainya. Karena gambar dan warna mampu meningkatkan daya ingat anak terhadap apa yang dibacanya.

Cara lain dalam menumbuhkan kecintaan anak kepada buku adalah membuat perpustakaan rumah. Sediakanlah suatu tempat dalam rumah kita di mana anak-anak dapat dengan mudah mengambil dan membaca buku-buku itu setiap hari. Jadi buku-buku sebaiknya jangan ditaruh di dalam lemari tertutup atau buffet yang sulit dijangkau oleh mereka, tapi taruhlah buku-buku tersebut di tempat yang terjangkau oleh mereka. Sehingga mereka dapat dengan mudah mengambilnya sendiri dan sediakan tempat di sekitarnya untuk mereka dapat membaca, melihat-lihat, membuka-buka buku tersebut. Tentu resikonya, Anda sebagai orang tua perlu ekstra bersabar untuk sering-sering merapikan kembali buku-buku yang berantakan. Tapi yakinlah bahwa kelak Anda insyaAllah akan memetik buah manisnya.

Silakan simak lanjutan dari bahasan seri ceramah tentang pendidikan anak bersama Ustadz Abdullah Zaen, M.A. ini dengan mendownloadnya sekarang juga.

Download Kajian Fiqih Pendidikan Anak: Anak dan Membaca

Jangan lupa untuk share ceramah fiqih pendidikan anak ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga semakin menambah pahala Anda seiring semakin banyak Muslimin yang menyimak dan memetik hikmah dari ceramah ini. Aamiin.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/13951-anak-dan-membaca-fiqih-pendidikan-anak-ustadz-abdullah-zaen-ma/